Pernikahan merupakan sebuah momen yang sakral dalam perjalanan hidup seseorang, karena dilakukan sekali seumur hidup dan akan dikenang seumur hidup. Pernikahan tak hanya menyatukan dua manusia, namun juga menyatukan dua keluarga besar dalam jalinan persaudaraan. Perkembangan zaman yang terus berubah, acara pernikahan pun seiring berjalannya waktu semakin berubah dan berkembang. Acara resepsi yang dulunya sering diadakan secara indoor, namun saat ini sudah banyak yang menggunakan konsep pernikahan outdoor. Wedding outdoor membutuhkan wedding gown yang nyaman digunakan untuk acara tersebut. Maka dari itu, penulis membuat wedding gown dengan konsep outdoor untuk membantu para wanita mencari gown yang nyaman digunakan untuk acara resepsi mereka. Tak hanya itu, Perancangan ini membuat wedding gown dengan kombinasi duotone yang bertujuan untuk argumentasi pada statement bahwa wedding gown tidak selamanya harus selalu berwarna putih dan ingin membuat wedding gown agar pemakainya dapat tampil berbeda di hasil spesial mereka. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Design Thinking. Pendalaman penelitian ini juga dilakukan melalui pendalaman data melalui artikel, jurnal, buku, dan observasi brand bridal kota-kota besar serta observasi selama magang di Grace Wang Bridal. Hasil dari perancangan ini yaitu 3 look wedding gown dengan kombinasi duotone menggunakan teknik draping. Dari uji coba yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perancangan ini bisa dibilang berhasil karena setelah dilakukan uji coba atau test kebeberapa orang, mereka mengatakan bahwa wedding gown duotone ini layak dipasarkan, mereka tertarik dan mengatakan walaupun wedding gown ini menggunakan kombinasi duotone, namun hal tersebut tidak memberikan kesan negatif jika dikenakan. Wedding gown ini juga cocok digunakan untuk acara outdoor karena memiliki siluet mermaid dan unsur drapingnya sendiri memberikan kesan focus point pada busana tersebut.