Penyakit batu ginjal (terutama batu kalsium oksalat) tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di seluruh dunia. Angka kejadiannya sangat tinggi di wilayah tropis, termasuk Thailand, karena kombinasi faktor dehidrasi, kebiasaan makan, dan risiko metabolik. Pada populasi ini, tingkat kekambuhan cukup tinggi, sementara intervensi standar (misalnya terapi kalium sitrat, litotripsi gelombang kejut) sering menghadapi keterbatasan dalam hal kepatuhan pasien, efek samping, atau biaya.
Kelompok riset Profesor Boonla di Universitas Chulalongkorn telah mengembangkan strategi pencegahan alternatif dengan memadukan komponen fungsional berbasis pangan—yakni sitrat dan antioksidan alami dari tanaman lokal (bunga telang dan batang pisang)—untuk menghasilkan formula minuman yang ditujukan mengurangi risiko litogenik. Dalam studi praklinis dan in vitro, formulasi ini terbukti mampu menghambat kristalisasi kalsium oksalat, mengembalikan kadar sitrat dalam urin, mengurangi stres oksidatif, serta menunjukkan efek yang sebanding dengan terapi sitrat farmasi pada model hewan. Pendekatan ini merepresentasikan integrasi antara rasa, fungsi, dan kesehatan preventif, dengan potensi untuk diterapkan secara luas dalam strategi diet melawan penyakit batu ginjal.
Acara kuliah tamu ini diselenggarakan pada Selasa, 30 September 2025 jam 13.30-15.30 WIB bertempat di W.10 (Matthew Room) dengan narasumber Prof. Chancai Boonla, Ph.D.