Analisis visual konten brain rot bagi gen Alpha di Indonesia

Berlatar belakang penobatan istilah "brain rot" oleh Oxford sebagai Word of the Year 2024, fenomena ini semakin erat dikaitkan dengan Generasi Alpha. Konten "brain rot" yang tersebar luas di media sosial seperti TikTok, YouTube Shorts, dan Instagram, dengan contoh seperti "Skibidi Toilet" dan "Tung Tung Tung Sahur" (konten AI yang sempat populer selama bulan puasa), cenderung sulit dipahami oleh Generasi Boomers dan Milenial karena visualnya yang aneh dan minim konteks. Sebaliknya, Generasi Alpha menunjukkan respons yang berbeda, mampu menikmati dan bahkan meniru konten tersebut. Fenomena ini menjadikan konten "brain rot" sebagai topik menarik untuk diteliti, khususnya dari perspektif audiovisual dan dampak psikologisnya terhadap Generasi Alpha. Penelitian kualitatif ini melibatkan tiga anak berusia 5-6 tahun, tiga anak berusia 11-12 tahun, beserta orang tua dari masing-masing responden, serta satu ahli psikologi anak. Data dianalisis menggunakan metodologi visual Gillian Rose yang didukung oleh model Stimulus-Organism-Response (S-O-R). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konten "brain rot" tidak secara langsung berkorelasi dengan penurunan kemampuan kognitif anak. Penurunan kemampuan kognitif lebih disebabkan oleh kebiasaan buruk dalam penggunaan gadget. Konten "brain rot" justru berfungsi sebagai hiburan semata bagi Generasi Alpha dan bahkan berpotensi menjadi sarana ekspresi kreativitas.

YOHANES BERNARD HADIYANTO Obed Bima Wicandra (Advisor 1); DANIEL ISKANDAR (Advisor 2); Luri Renaningtyas, S.T., M.Ds. (Examination Committee 1); Dibya Adipranata Hody, S.E., M.M. (Examination Committee 2) Universitas Kristen Petra Indonesian Digital Theses Undergraduate Thesis Skripsi/Undergraduate Thesis Skripsi No. 00024235/DKV/2025; Yohanes Bernard Hadiyanto (E12210057) VISUAL COMMUNICATION; GRAPHIC ARTS; CHILD DEVELOPMENT--TECHNOLOGICAL INNOVATIONS; DIGITAL MEDIA--PSYCHOLOGICAL ASPECTS

Files