Kota Tarakan, sebuah kota dalam satu pulau yang terletak di provinsi Kalimantan Utara, memiliki potensi besar dalam pengembangan ekowisata. Kota ini terkenal memiliki daerah mangrove yang tersebar luas di sekitar pesisir pantai dan pinggir sungai, namun ekosistem ini terancam oleh konversi lahan menjadi tambak dan eksploitasi berlebihan karena pembudidayaan. Perancangan Tugas Akhir ini bertujuan merancang kompleks ekowisata yang memfasilitasi fungsi konservasi, edukasi, dan ekonomi berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Masalah lingkungan ini dipecahkan melalui pendekatan ekologis dengan prinsip Eco Design yang meminimalkan kerusakan alam saat pembangunan, pelaksanaan, maupun saat pengelolaan kompleks. Kompleks ini terdiri atas fasilitas edukasi, penelitian, rekreasi, dan komersial dengan fokus menghadirkan integrasi antara hubungan manusia dan alam sekitar, termasuk hewan yang hidup di alam. Analisa menyeluruh dilakukan sebelum pembangunan, terutama ekosistem yang sudah ada di area tapak ini. Dengan demikian, manusia dapat mencari kesempatan agar dapat memasuki ekosistem tersebut tanpa merusak ataupun mengganggu. Desain arsitektur akan membantu menjembatani kedua ekosistem yang berbeda ini, yakni ekosistem manusia dan ekosistem mangrove.