Gempa bumi adalah fenomena alam berupa getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik, negara Indonesia merupakan negara yang terletak di dalam jalur cincin api pasifik yang menjadikan indonesia memiliki aktivitas gempa yang tinggi. Perencanaan struktur yang tahan gempa tentunya sangat dibutuhkan, yang diatur dalam SNI 1726:2019. Pada SNI 1726:2019 banyak sistem bagunan yang dapat diterapkan untuk mencegah kerusakan gempa di antaranya adalah sistem struktur rangka baja dengan bracing dan sistem rangka momen khusus. Pada penelitian tersebut, akan ditinjau efisiensi performa dari kedua sistem struktur yaitu (displacement dan drift ratio), rata-rata berat struktur dan tingkat kerusakan sendi plastis pada bangunan 12 lantai dengan menggunakan sistem tunggal. Struktur Baja Rangka Terbreis Konsentris Khusus menggunakan bracing tipe multistory X pada 3 bentang pada bagian eksterior bangunan. Performa dari setiap bangunan tersebut akan ditinjau menggunakan nonlinear time history analysis. Hasil penelitian dari keekonomisan RMK lebih unggul dari struktur RTKK dengan berat 136.82 kg/m2 dan RTKK seberat 276.88 kg/m2. Namun, dari segi peforma dirft ratio struktur RTKK lebih bagus sebesar 38,0% dari batas sedangkan RMK dengan nilai 38,6% dari batas. Dari segi kerusakan sendi plastis RTKK memiliki jumlah kerusakan sendi plastis lebih sedikit yaitu 33,3% sedangkan struktur RMK yaitu 59,2%.