Surabaya, sebagai kota metropolitan terbesar kedua di indonesia, memiliki potensi besar dalam industri kuliner dengan keragaman budaya dan masakan khas yang dikenal luas. namun pelaku usaha kuliner lokal masih kesulitan mengakses fasilitas yang dapat menyediakan ruang untuk berinovasi produk, pelatihan, serta kolaborasi antara pengusaha kuliner lainnya. Fasilitas ini akan mencakup ruang produksi, laboratorium riset, ruang kolaboratif, dan area untuk promosi produk. desain fasilitas ini akan mengutamakan efisiensi sirkulasi ruang, kenyamanan pengguna, dan integrasi teknologi untuk mendukung pengembangan produk kuliner. pendekatan desain yang digunakan adalah space syntax, yang berfokus pada optimalisasi tata ruang untuk memaksimalkan interaksi antar pengguna dan meningkatkan produktivitas. dan juga menggunakan teori dari pattern based framework yang membahas tentang mendesain ruang perlu mempertimbangkan fleksibilitas agar dapat digunakan untuk berbagai kegiatan misalnya seperti workshop, pertemuan dan area dapur untuk produksi kuliner. Proposal ini diharapkan mampu menjadi tambahan referensi untuk melakukan perancangan fasilitas pengembangan industri kuliner di Surabaya. dan juga memberikan manfaat bagi para pelaku umkm kuliner lokal dan juga Warga Lokal Surabaya.