Toko emas masih menghadapi berbagai kendala dalam pencatatan keuangan dan persediaan, terutama karena masih banyak yang menggunakan metode manual seperti buku harian atau Excel. Hal ini menyebabkan ketidakakuratan laporan, kesulitan dalam integrasi data antar cabang, dan proses pelaporan yang memakan waktu. Selain itu, perubahan harga emas yang terjadi setiap hari tidak selalu tercatat dengan baik, sehingga perhitungan nilai persediaan dan HPP menjadi kurang akurat. Kurangnya kontrol dan otorisasi akses terhadap data juga meningkatkan risiko kesalahan pencatatan serta penyalahgunaan informasi keuangan. Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi akuntansi yang dapat mengotomatiskan pencatatan transaksi, mengelola persediaan, dan menghasilkan laporan keuangan secara cepat dan akurat. Penelitian ini mengembangkan sistem informasi akuntansi berbasis website yang mengintegrasikan sub-sistem transaction process, internal control, dan reporting pada alur akuntansi. Metode yang digunakan adalah pengembangan sistem dengan arsitektur microservices agar setiap layanan dapat bekerja secara independen namun tetap terintegrasi. Sistem ini mencatat transaksi jual, beli, tukar tambah, stok keluar, stok opname, dan perbaikan emas secara otomatis ke dalam jurnal, serta menyediakan laporan keuangan standar seperti laporan laba rugi, jurnal umum, neraca saldo, buku besar, hutang-piutang, dan laporan mutasi stok. Untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas, sistem ini juga dilengkapi dengan fitur otorisasi pengguna serta tampilan laporan keuangan dalam aplikasi mobile. Sistem informasi akuntansi yang dikembangkan terbukti mampu menghasilkan laporan keuangan yang cepat, akurat, dan terintegrasi antar cabang maupun perusahaan, serta memudahkan pemilik dalam memantau kinerja keuangan secara aktif. Hal ini dibuktikan melalui pengujian skenario dan nilai survei 87,1%. Selain itu, sistem arsitektur mikroservis menunjukkan integrasi yang baik antar servis, termasuk servis finance, operasional toko, dan marketplace, yang dibuktikan melalui keberhasilan replikasi data antar servis sesuai skema yang dirancang.