Tren penurunan BI rate mempertimbangkan dua hal. Pertama, makin turunnya angka inflasi. Kedua, optimisme pemerintah tentang penurunan resiko berinvestasi (country risk). Bank lndonesia menggunakan BI rate sebagai senjata dalam menggerakkan roda ekonomi. Di antaranya untuk menjinakkan nilai tukar rupiah dengan dolar, menentukan bunga acuan baik berupa bunga deposito maupun bunga kredit, menjaga likuiditas perbankan. Penurunan BI rate tidak boleh dilakukan secara drastis karena harus mempertimbangkan penurunan inflasi bersamaan dengan penurunan risiko berinvestasi. Bila penurunan BI rate drastis, sementara resiko bennvestasi masih tinggi, iklim investasi di Indonesia akan kurang menarik bagi orang berduit. Sementara itu, bagi pengusaha dan masyarakat, penurunan BI rate akan menyebabkan rendahnya biaya dana di Indonesia, sehingga pengusaha dan masyarakat akan memacu kembali aktivitas ekonominya. Penurunan BI rate juga bermakna bangkitnya aktivitas ekonomi yang menyebabkan sebagian keluarga terhindar dari penurunan daya beli dan sebagian keluarga lain mulai berani ambil kredit kembali.