Motif yang beragam pada batik cap sangat dibutuhkan sebagai bentuk inovasi agar peminat batik cap terus bertahan. Hal ini menjadi pekerjaan besar bagi produsen batik cap di eks lokalisasi Dolly Kelurahan Putat Jaya, Surabaya, lantaran untuk membuat motif baru maka dibutuhkan canting cap yang biayanya tidak murah. Melihat hal ini tim dosen Petra Christian University (PCU) Surabaya melalui Pembinaan Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro (IRT-UM) yang didanai Ditjen Dikti berinovasi dalam pemakaian canting cap yang bisa digunakan perajin. Aniendya Christianna, ketua tim dosen PCU Surabaya, mengungkapkan biasanya canting batik cap terbuat dari bahan tembaga, yang mana pembuatannya lama dan harganya pun mahal.