Perempuan adalah mula-mula kehidupan, pusat dari keberlanjutan peradaban. Namun, ironisnya, mereka kerap menjadi sosok yang paling sering diabaikan dalam sejarah. Sedemikian penting peran perempuan sehingga ada begitu banyak hari yang didedikasikan untuk mereka, seolah dunia ingin mengabadikan keberadaan mereka dalam peringatan dan perayaan. Sejarah HPI berakar pada perjuangan hak-hak perempuan dalam dunia kerja, pendidikan, dan politik. Pada 1908, ribuan perempuan turun ke jalan di New York. Mereka menuntut jam kerja lebih pendek, upah layak, dan hak pilih politik. Momentum itu menginspirasi peringatan HPI pertama pada 1911 di beberapa negara Eropa, sebagai wujud perlawanan terhadap sistem yang mengekang perempuan dalam berbagai sektor. HPI adalah momentum untuk memastikan bahwa kisah-kisah perempuan tidak lagi dibungkam, bahwa suara mereka tidak hanya didengar, tetapi juga diperhitungkan. Ini adalah saatnya untuk menegaskan bahwa perempuan berhak atas panggung mereka sendiri. Hari-hari peringatan seperti itu akan selalu relevan, tetapi tidak boleh berhenti pada sekadar seremoni tahunan. Perayaan tanpa perubahan hanyalah omong kosong.