Memfilmkan Trunyan, membidik pemirsa internasional

“Film dokumenter ini membawa misi budaya pariwisata dan target audience-nya adalah masyarakat internasional,”ungkap gadis yang berdomisili di kawasan Simpang Darmo ini. Film ini juga sebagai uji coba mengisi program televisi mengenai serial cerita rakyat Indonesia. Film dokumenter ini mengangkat keunikan Desa Trunyan, utamanya tradisi pemakamannya yang disebut Mepasah, yakni meletakkan jenazah di atas tanah di udara terbuka (exposure) dan tidak dikubur. Desa Trunyan adalah desa sederhana terletak di kaki bukit sebelah timur Danau Batur. Penduduknya adalah orang Bali asli yang disebut Bali Aga. Di desa induknya terdapat 180 kepala keluarga dan rata-rata mata pencaharian utama dengan berladang.

Unknown Unknown www.surabayanews.co.id Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Surabay News, 5 Agustus 2003 DOCUMENTARY FILMS; HINDU FUNERAL RITES AND CEREMONIES; TRUNYAN (BALINESE PEOPLE)-SOCIAL LIFE AND CUSTOMS

Files