Seperti diketahui ada bermacam-macam jenis struktur untuk bangunan bertingkat yang dibedakan dalam beberapa kategori. Salah satunya adalah struktur tembok bertulang yang dalam buku Pedoman dinamakan struktur jenis C, jenis struktur ini masih baru dan belum banyak digunakan di Indonesia. Tujuan pembahasan ini adalah untuk merencanakan struktur tembok bertulang tahan gempa yang memenuhi Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
Struktur Tembok Bertulang adalah struktur yang terdiri dari :
- Tembok-tembok pasangan bata cetak yang bertulang, yang berfungsi sebagai penahan beban gravitasi rnaupun beban gempa,
- Tembok-tembok pasangan bata merah atau batako yang tidak bertulang yang mempunyai kekakuan tertentu, tetapi tembok-tembok demikian tidak dianggap sebagai unsur-unsur pcnahan beban lateral (tembok non struktur).
Namun demikian, tembok non struktur ini tidak dapat direncanakan untuk langsung memiliki sifat daktilitas, dimana energi gempa dipencarkan melalui pelelehan tulangan tariknya akibat lentur. Karena itu struktur ini harus diberi pendetailan yang baik, sehingga bila dibebani beban gempa yang lebih besar dari pada beban gempa rencana menurut peraturan, tembok akan retak-retak dengan pola yang merata, yang meliputi seluruh bidang tembok dan yang terkendali dengan adanya penulangan yang cukup.