Pada tahun 2015, pemerintah berencana untuk membangun sebuah museum di sisi barat Trowulan, tepatnya di dekat Monumen Kerajaan Majapahit, dengan luas area 5,7 hektar, yang akan menjadi kawasan perlindungan situs budaya tingkat nasional. Museum ini akan berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan koleksi peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Jawa Timur. Endang Prasanti, kepala Museum Sejarah Kuno Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, menjelaskan bahwa di atas lahan seluas 5,7 hektar di sisi barat Museum Majapahit, akan dibangun sebuah kompleks bangunan museum tertutup. Bangunan museum ini akan menempati area seluas 2 hektar, sementara sisa lahan akan digunakan untuk fasilitas pendukung lainnya seperti perpustakaan dan taman bermain anak. Pada 30 Oktober, setelah meninjau desain sketsa proyek museum tertutup di kantor Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Endang mengatakan: "Berdasarkan desain proyek, bangunan museum ini akan terdiri dari tiga lantai, dengan setiap lantai terbagi menjadi empat unit. Setiap unit akan digunakan untuk memamerkan artefak dari berbagai kerajaan yang pernah menguasai Jawa Timur, seperti Kerajaan Kahuripan, Kediri, Singosari, pusat Kerajaan Majapahit, dan kerajaan lainnya." "Yang kami sebutkan tadi adalah desain umum dan rincian proyek. Akan ada dua bangunan yang akan memamerkan koleksi peninggalan semua kerajaan yang pernah ada di Jawa Timur, dimulai dari Empu Sendok hingga Majapahit, tetapi fokus utama adalah Majapahit," tambah Endang. Endang juga mengungkapkan bahwa proyek museum ini melibatkan berbagai pihak dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi Jawa Timur, serta pemerintah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang. Dia menekankan bahwa museum ini akan dikelola oleh sebuah lembaga independen yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden. "Museum yang dikelola oleh lembaga independen ini akan menjadi aset negara, seperti halnya Borobudur, yang dikelola oleh lembaga yang terpisah, tidak berada di bawah pemerintah kabupaten atau provinsi, dan langsung bertanggung jawab kepada Presiden," ujar Endang. Proyek pembangunan museum tertutup ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2015 dan diperkirakan dapat menampung antara 500 hingga 1.000 pengunjung per hari. Meskipun anggaran proyek belum ditetapkan, diperkirakan biaya pembangunan akan sekitar 70 miliar rupiah, namun rincian anggaran tersebut masih menunggu persetujuan setelah detail pembangunan disetujui. Aris Soviyani, kepala BPCB Trowulan, menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di sisi barat Museum Majapahit ini karena area tersebut sudah bersih dari kemungkinan penggalian artefak yang dapat mengganggu kawasan perlindungan situs budaya. Meskipun demikian, sebelum pembangunan dimulai, akan dilakukan kegiatan penelitian arkeologi di area seluas 5,7 hektar tersebut.