Surabaya menjadi sorotan dengan berlangsungnya "Humboldt Kolleg – Translate Southeast Asia 2024" pada 18 hingga 21 September. Acara ini menghadirkan 85 Humboldtians dari Asia Tenggara, ilmuwan Jerman, dan peneliti muda Surabaya untuk membahas strategi transformatif guna menghadapi krisis iklim yang semakin mendesak. Sebagai wilayah yang sangat rentan terhadap perubahan iklim, Asia Tenggara menghadapi bencana alam yang semakin sering, kenaikan suhu ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati. Faktor geografis seperti garis pantai yang luas serta ketergantungan pada sektor pertanian dan populasi yang padat menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi. Oleh karena itu, Humboldt Kolleg 2024 menjadi langkah penting untuk mengadopsi pendekatan inovatif dalam menangani dampak perubahan iklim.