Kurangi campur tangan pemerintah di bidang pendidikan

Sistem pendidikan di Indonesia dinilai banyak pakar termasuk masih ketinggalan zaman, dalam arti kemampuan menyiapkan tenaga ahli yang siap pakai. Di mata sejumlah pakar pendidikan seperti Prof Dr Soekemi BlS (Unesa), Prof H Saleh Soegiyanto MSc Phd dari Univ. Wijaya Putra (UWP), Asmoro Hadiwidjoyo (pengamat pendidikan) dan Anton Sanjoyo Kabiro Kompas Surabaya menilai, hal ini disebabkan terlalu ikut campurnya pemerintah dalam menyiapkan kurikulum pendidikan, sehingga tenaga yang dipersiapkan saat ini begitu lulus dan siap pakai sudah tertinggal oleh teknologi dan kebutuhan yang terus berkembang. Para pakar mengemukakan pendapatnya dalam acara Kompas on air Strategi Pendidikan dalam Era Global yang dilaksanakan di Hotel Hilton, Jl. Gunungsari, 30 Maret.
Public Relation UK Petra Surabaya, Emeralda Ayu Kusuma, mengeluhkan masih menyoloknya diskriminasi yang diberikan oleh pemerintah antara PTN dan PTS. Hal ini tampak menyolok sekali pada jurusan yang tidak dimiliki oleh PTN tidak akan bisa dimiliki oleh PTS, sekalipun PTS tersebut cukup mampu untuk mengelolanya, belum lagi sikap pemerintah yang terlalu mengatur kurikulum PT sangat menyulitkan kemajuan mahasiswa. Ibarat sebuah perusahaan, agar hasil produksinya menghasilkan barang yang berkualitas, pertama mempunyai bahan yang berkualitas, selanjutnya terbuka untuk saran dari konsultan maupun pengusaha dan industri. Mahasiswa UK Petra juga harus dimotivasi dengan kreativitas.

Unknown Unknown PT Media Delta Espe Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Surabaya Post, 1 April 2001 Unknown

Files