Perdagangan hari kedua di tahun yang baru banyak mendapat koreksi dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan oleh pergerakan pasar yang terjadi sangat lambat sehingga menyebabkan para investor merasa ragu untuk melakukan investasi. Faktor lain juga disebabkan oleh melemahnya saham-saham unggulan yang menjadi salah satu penyebab terjadinya koreksi harga saham walaupun adanya penguatan kepada nilai rupiah dalam sektor perdagangan. Selain itu, pada sesi perdagangan yang kedua indeks tidak mengalami penurunan tetapi masih belum mampu menyentuh level yang positif dalam dunia perdagangan. Kemudian pada akhir sesi perdagangan di tutup, para investor masih ragu untuk melakukan perdagangan sampai adanya berita yang positif. Berdasarkan kondisi ini maka tercatat volume perdagangan di lantai bursa sebanyak 132 juta lembar saham yang bernilai 168 miliar. Data lain juga menunjukan bahwa saham yang mengalami kenaikan yaitu sebesar 35 saham sedangkan saham 60 saham mengalami penurunan dan 68 saham tidak mengalami perubahan.