Ir. Benny Poerbantanoe, MSP., salah satu pakar arsitektur dari UK Petra mengungkapkan bahwa keruwetan pemasangan papan reklame di Surabaya memperburuk keindahan wajah Surabaya. Parahnya lagi, papan reklame yang menjulang tinggi dan tidak ditempatkan semestinya itu, memicu tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Contohnya billboard Wismilak di jembatan TC (Tunjungan Center) kalau malam hari sinarnya mengalahkan lampu TL yang kecil, sehingga bisa membahayakan pengemudi yang kurang berhati-hati. Menurut Benny, semrawutnya Surabaya dengan billboard iklan disebabkan masyarakat termasuk para birokrat terlalu ambisius mengejar profit dan berpikiran rasial. Padahal papan- papan reklame itu jika diatur pemasangannya dengan akan memberikan hiburan tersendiri bagi para pengguna jalan untuk menikmati keindahan wajah Surabaya.