Indonesians grads plagued with 'inflation'

Inflasi tampaknya bukan hanya melanda industri retail namun juga berbagai universitas ternama. Istilah "inflasi" dipakai oleh akademisi untuk menggambarkan buruknya sistem pendidikan di negara ini, yang telah mengakibatkan membludaknya lulusan dari bidang-bidang utama tertentu. "Inflasi di sini mengacu pada sempitnya kesempatan kerja yang tersedia bagi para lulusan, karena jumlahnya terlalu banyak yang lulus dari suatu jurusan tertentu. Apalagi, hanya sedikit dari mereka yang punya kualifikasi karena buruknya kurikulum dan sistem pendidikan kita secara umum," ujar Dr Lukas Musianto, seorang dosen di Universitas Kristen Petra, Surabaya. Hal tersebut diutarakan beliau di dalam konferensi pers di Universitas Kristen Petra dalam menyambut peluncuran Fakultas Ilmu Komunikasi. Musianto, calon dekan fakultas ini, menambahkan bahwa fakultas baru tersebut akan secara resmi buka pada 15 Maret, bersamaan dengan talkshow yang digelar di Hyatt.

Musianto lebih lanjut mengatakan bahwa "inflasi" pendidikan kembali muncul pada masa '70-an ketika populasi Indonesia mulai meningkat drastis. "Sebagai dampaknya, orang Indonesia angkatan pra '70an yang bilang bahwa lulusan universitas akan mempunyai hidup yang baik sudah tidak ada. Sekarang banyak lulusan universitas menganggur," katanya. Meskipun indikasinya selalu ada, sayangnya, sejauh ini tidak ada perubahan besar dalam kurikulum dan sistem pendidikan di negeri ini yang berpengaruh. Dia menambahkan kurikulum kita terlalu statis dan tidak dapat mengimbangi globalisasi.

Unknown Unknown Unknown English Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown IDN, 14 Maret 2001 Unknown

Files