Bisnis coffee shop di Indonesia sudah semakin banyak, coffee shop menjadi opsi lapangan pekerjaan baru bagi anak-anak muda, tetapi banyak anak-anak muda yang tidak memiliki kemampuan dalam mengolah kopi sehingga coffee shop harus mengeluarkan modal untuk pelatihan barista. Turnover pasti terjadi dalam dunia usaha dan dunia usaha food and beverages memiliki putaran turnover lebih cepat, turnover yang cepat membuat coffee shop merugi karena biaya pelatihan belum tertutupi oleh produktivitas barista yang telah dilatih. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu faktor apa saja yang mempengaruhi turnover barista pada coffee shop, penelitian ini dilakukan dengan meneliti berbagai coffee shop di Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pengujian analisis faktor konfirmatori. Sebanyak 153 responden diperoleh melalui angket pernyataan yang disebar, melalui berbagai screening didapat 141 responden yang memenuhi kriteria. Data diolah menggunakan bantuan program SPSS, hasil yang didapatkan adalah ada lima faktor baru yang mempengaruhi turnover barista pada coffee shop di Surabaya, yaitu Social Influence, Career Growth, Personal Accomplishment, work environment, dan job challenge. Kelima faktor tersebut mempengaruhi turnover barista sebesar 63%.