Daerah rawan longsor merupakan perhatian utama dalam pengelolaan lingkungan dan infrastruktur. Dalam rangka mengatasi permasalahan ini, penelitian ini membandingkan kinerja dua metode perlindungan lereng, yaitu geotextile dan gabion. Dengan melakukan simulasi lereng buatan atau disebut embankment menggunakan tanah urug clay dan sand sebagai variasi percobaan serta ketinggian 4, 6, dan 8 meter untuk diteliti. Penelitian ini memastikan bahwa kedua metode perlindungan memiliki faktor keamanan yang sama untuk memungkinkan perbandingan yang adil dalam analisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan geotextile cenderung menghasilkan nilai displacement tanah yang lebih rendah, terutama pada tanah pasir. Secara ekonomi, biaya implementasi geotextile juga lebih efisien dibandingkan dengan gabion. Dengan demikian, geotextile direkomendasikan sebagai pilihan yang lebih optimal untuk perlindungan lereng dengan jenis tanah urugan yang berbeda.