Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemilu 2024, dengan menyorot pada kampanye politik digital berbasis media sosial. Penelitian berfokus menelisik makna-makna pesan politik yang dibangun calon presiden 2024, Ganjar Pranowo dengan mengaitkannya pada falsafah kepemimpinan budaya Jawa. Hal ini disebabkan berlawanannya hasil pemilihan legislatif partai dengan perolehan suaranya dalam kontestasi pemilihan presiden. Jenis penelitian yang digunakan adalah adalah deskriptif kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes. Subjek penelitian berupa carousel post dalam akun instagram @ganjar_pranowo, sementara objek penelitiannya adalah Makna Pesan Politik. Hasil penelitian menemukan bahwa makna pesan politik diuraikan dari pesan verbal dan non-verbal yang tampak. Penelitian ini juga menemukan korelasi makna ‘Penguin’, ‘Salam Tiga Jari’ dan ‘Swastika’ yang dikapitalisasi sebagai pesan kampanye. Selanjutnya peneliti menginterpretasikan makna pesan yakni kepemimpinan Jawa-sentris di Indonesia, redefinisi makna merakyat, sisi paternalistik dalam ‘Politik Wong Cilik’, serta Implementasi Falsafah Hastabrata yang mengakar dari Ganjar Pranowo.