Antara tahun 2010 dan 2050, permintaan pangan global diperkirakan akan meningkat sebesar 45%-56%, dengan 68% populasi dunia diproyeksikan tinggal di wilayah perkotaan pada tahun 2050. Tren ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan pasokan pangan dalam jumlah besar di wilayah perkotaan. Namun, lahan pertanian tradisional menyusut akibat pertumbuhan penduduk dan perluasan kota, yang mengubah lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman. Permasalahan efisiensi dan perubahan iklim semakin menantang pertanian konvensional. Di Indonesia, luas lahan sawah mengalami penurunan sebesar 7,77% dari tahun 2015 hingga 2019. Oleh karena itu, solusi alternatif sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan yang efisien dan berkelanjutan. Pertanian perkotaan, khususnya menggunakan hidroponik, menawarkan solusi yang menjanjikan dengan memproduksi lebih banyak pangan di ruang terbatas dan meningkatkan efisiensi. Penelitian ini mengeksplorasi pengembangan dan penerapan sistem hidroponik berbasis IoT yang dirancang untuk pertanian perkotaan, yang bertujuan untuk mengatasi tantangan ini dengan menyediakan metode produksi pangan yang berkelanjutan dan efisien di wilayah perkotaan.