Pengaturan interior dalam ruangan memiliki dampak besar pada psikologi individu yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, penataan ruang dan desain interior sekolah sangat penting dalam mendukung proses belajar mengajar. Sekolah Shine Mercy Interculture (SMI) Surabaya berencana melakukan ekspansi. Kondisi sekolah SMI saat ini susah dicari karena kurang adanya identitas sekolah pada interior maupun eksterior sekolah, dan interior sekolah juga cenderung membosankan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan desain baru yang mencerminkan nilai-nilai SMI dan menciptakan proses belajar mengajar yang lebih seimbang, dan menyenangkan dengan desain yang modern dan memperhatikan aspek psikologi ruang. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode design thinking yang terdiri dari 9 tahap, yaitu understand, observe, point of view, ideate, prototype, test, storytelling, pilot, dan business model canvas. Hasil akhir dari penelitian ini berupa desain interior sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan semangat belajar siswa, serta memanfaatkan space dalam sekolah semaksimal mungkin.