Sungguh, saya ink pemah menyangka bisa jadi saijana, ”begitu kalimat pertama yang dlucapkan Lily kcpada RADAR, ) yang menemuinya di sela-sela gladi bersih wisuda di kampusnya. Apa yang dikatakan Lily memang beralasan. Saat krisis moneter melanda Indonesia akhir i 997 lalu, Lily yang saat itu baru kuliah semester dua jurusan Teknik Industri UK Petra harus menerima kenyataan pahit. Usaha bengkel ayahnya, Hendra, bangkrut. sementara ibunya Yuliati hanyalah ibu rumah tangga biasa. Padahal, usaha ayahnya inilah yang jadi andalan
untuk menopang hidup keluarga Lily. “Saya sempat stres dan pesimistis bisa meraih cita-cita saya menjadi insinyur.