Smartphone merupakan salah satu penyebab meningkatnya limbah elektronik, dikarenakan penyabaran dan perkembangan teknologi dari smartphone bisa dibilang cukup pesat dan cepat. Oleh sebab itu penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa reverse manufacturing dalam closed loop supply chain untuk smartphone berupa trade in dan leasing digunakan sebagai metode pengembalian smartphone bekas. Pada penelitian ini akan dilakukan penelitian untuk metode take back yang bisa diimplementasikan pada pasar Indonesia yaitu contract with provider, donation, trade in dan trade in with upfront fee yang kemudian akan dilakukan survey yang hasilnya berupa data kuantitatif yang diolah dengan metode Analytical Hirearchy Process (AHP) dan Benefit, Oportunities, Cost dan Risk (BOCR) untuk mendapatkan metode collection yang paling tepat bagi manufacturer.