Festival Internasional tahun 2019 mengambil tema Humboldt and The Web of Life. Festival tahun ini dihadiri oleh 900 anak yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Sekolah Dasar(SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Festival ini menggabungkan antara pendidikan dan hiburan sehingga para peserta dapat belajar mengenai Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM) dengan cara yang menyenangkan sehingga tidak membosankan. Melalui tema Humboldt and The Web of Life, para peserta diajak untuk mempelajari ekosistem alam sebagai jaring-jaring kehidupan (the web of life) yang jika terjadi kerusakan di satu tempat maka akan berdampak pada tempat lain di alam. Hal ini dapat dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Alexander von Humboldt abad ke-18. Pengetahun tentang ekosistem perlu diajarkan kepada anak-anak agar para anak muda menjadi sadar mengenai isu lingkungan hingga pelestariannya.
Pada festival kali ini para peserta diajak dibagi berdasarkan film kemudian diajak melihat beberapa film diantaranya Brain (5-8 tahun), Nanogirl and the Imaginauts (9-11 tahun), Earth to Future: A Future Without Plastic (9-11 tahun), “The Show with the Elephant” (5-8 tahun), nine-and-a-half – Your Reporters: Scrap Everything? – What You Can Get out of Broken Electrical Appliances (12-16 tahun), Ralph and the Dinosaurs (9-11), The Show with the Mouse: Urban Gardening (9-11 tahun).
Selain melihat beberapa film, para peserta juga diajak untuk melihat pameran tentang Coral Experiment, Plastik 3D Infographic, Sea Level Simulation, Basic Science Infographics dan Solar Charger. Kemudian diajak melakukan demo eksperimen dan mengikuti kompetisi yang sesuai dengan tema. Mike Neuber selaku Managing Director di Wisma Jerman akan hadir di kampus UK Petra. Mike mengungkapkan bahwa SFF 2019 edisi ke 10 ini berlangsung secara internasional di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika dan Timur Tengah. Di Indonesia akan menampilkan film yang telah suarakan dalam Bahasa Indonesia agar penonton memahami isi dari film yang ditayangkan.