Tujuan akhir perancangan sistem air-conditioning pada bangunan perkantoran adalah optimasi penggunaan energi, karena 55-65 % energi yang digunakan dalam bangunan dipakai oleh sistem tata udara. Penelitian ini dilakukan pada enam bangunan perkantoran di Surabaya yang mempunyai ketinggian lebih dari delapan lantai. Perhitungan beban pendinginannya menggunakan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) berdasarkan 1993 ASHRAE Handbook : Fundamental. Dengan menggunakan metode ini akan diperlihatkan
profil beban pendinginan, saat terjadinya beban puncak, juga komposisi beban pendinginan eksternal dan internal yang dialami oleh masing-masing bangunan. Perbandingan perhitungan beban pendinginan dengan metode CLTD akan dibandingkan, baik dengan kapasitas eksisting pada bangunan perkantoran yang bersangkutan maupun metode rule-ofthumb, untuk melihat seberapa besar faktor penyesuaian yang perlu dipertimbangkan agar sistem air-conditioning bisa optimal. Penelitian ini juga dilengkapi dengan alternatif penggantian material kaca yang memperlihatkan seberapa jauh peningkatan performansi kaca dapat mengefisiensikan beban pendinginan dalam masing-masing bangunan.