Budaya merupakan warisan nenek moyang yang turun menurun, salah satu budaya asli Indonesia adalah batik. Akan tetapi masih banyak anak muda yang melihat sosok batik sebagai sesuatu yang kuno dan formal terlebih karena nasionalisme di Indonesia rendah dan masyarakat sudah terbuka oleh dunia luar melalui globalisasi. Dari itu, anak muda bisa mengadaptasi budaya luar tersebut ke kehidupannya di Indonesia. Maka dibuatlah perancangan ini yang bertujuan untuk mengangkat kesadaran akan budaya lokal tetapi tetap memiliki rasa internasional. Melalui perancangan perpaduan motif batik Tarakan dengan pola dan warna dancheong Korea untuk meningkatkan kesadaran akan budaya lokal pada anak muda di Kalimantan. Perpaduan motif ini merupakan perpaduan lokal dan internasional dari dua budaya yang berbeda. Meskipun begitu, adanya sebuah persamaan dalam teknik pembuatan motif dan warna motif. Hal tersebut mendukung perpaduan motif ini sehingga dapat direalisasikan dan diharapkan untuk anak muda di Kalimantan bisa lebih sadar akan budaya lokal melalui perpaduan ini. Metodologi penelitian menggunakan metodologi kualitatif melalui wawancara narasumber dengan analisa data melalui 5W+1H.