Bukan upaya menghukum anak

Setiap orangtua mengaku ingin anaknya mendapatkan pendidikan terbaik, termasuk ketika mengirimkan anak ke asrama. Beberapa orang tua terkadang merasa resah ketika kemudian si anak menjadi sosok yang berbeda. Tidak ada yang salah dengan menyekolahkan anak di asrama atau pondok pesantren selama tujuannya benar dan anak memahaminya. Semua orang tua akan beralasan ingin membuat anaknya mendapatkan yang terbaik. Namun, sebenamya ada dua arti dari kata "terbaik" itu. Mari introspeksi diri. Terbaik bagi orang tua yang meski tidak pemah diakui menyerah untuk mengasuh anaknya karena masalah kenakalan atau biaya. Atau, terbaik bagi anak karena pendidikan yang didapat di asrama tersebut tidak bisa diperoleh di sekolah biasa atau bahkan asrama lain. Sering dijumpai orang tua yang gemas dengan perilaku anaknya, lantas mengancam akan mengirirn mereka ke asrama. Kamu itu manja, males, sekolah nggak bener. Mama kirim ke asrama loh ya, begitulah kata-kata ancaman yang sering ditemui. Anak yang dikirirn ke asrama dengan kata-kata ini akan merasa dibuang. Asrama di benaknya adalah hukuman dan dia belajar dengan hati yang terluka karena ditolak keluarga, ungkap Kepala Pusat Konseling Pengembangan Pribadi Universitas Kristen Petra Surabaya itu.

Unknown Unknown PT Jawa Pos Koran Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Jawa Pos, 18 Juli 2014 PARENTS; PETRA CHRISTIAN UNIVERSITY; BOARDING SCHOOLS

Files