Bagi Titien Nursetyawati Wahono, natal bukan cuma momen mengenang kelahiran Yesus. Tapi hari raya tersebut juga menjadi wahana mengekspresikan kreatifitas. Tujuannya mengejawantahkan symbol-simbol penebusan oleh Sang Juru Selamat. Selama 10 tahun berkarya pada pembutan pohon natal, Titien memang selalu melahirkan karya orisinal. Tak pelak buah kreatifitasnya selalu bernilai seni tinggi. Meski bahannya beragam, ciri khasnya tetap tidak bisa dilepaskan. Yakni ramah lingkungan. Diantara 34 pohon natal unik hasil karyanya, ada satu yang tetap punya arti khusus baginya yaitu pohon natal dari bahan akrilik. Karena itu betul-betul karena suara Tuhan ujar dosen jurusan Arsitektur Universitas Kristen Petra tersebut. Karena itu dia mulai mengumpulkan potongan-potongan akrilik bening dari took-toko, total beratnya 1,3 ton. Bentuk akrilik itu pun tak beraturan. Akrilik tersebut disusun sebagai sebuah kerucut raksasa setinggi 7 meter, kerucut itupun tidak hanya satu lapis, melainkan tiga lapis. Yang melambangkan Tritunggal Mahakudus. Pohon-pohon natal unik yang dibuatkan dalam satu decade terakhir tersebut tidak dibiarkannya lenyap dalam ingatan. Titien pun berencana meluncurkan buku tentang 34 karya pohon natal-nya dalam waktu dekat.