Kuat berkat teman: retaknya hati

Nyesek karena putus cinta kadang membuat orang melakukan hal-hal gila, bunuh diri misalnya. Tapi banyak juga yang berhasil bangun dari keterpurukan cinta dan move on ke arah yang lebih baik. Seperti yang dialami oleh Rosdiana Dewi, mahasiswa ilmu komunikasi UK Petra, cintanya kandas. Rasanya kudu nangis terus tiap hari. Sekarang sudah nggak lagi, katanya. Karena perbedan keyakinan akhirnya cintanya putus, berhubung tidak ada konflik, Ros berada dalam kondisi terpuruk hebat. Beruntung dia punya teman-teman yang baik hati. Bersama teman-temannya dia mengalihkan derita cintanya itu. Ros mengikuti banyak kegiatan di kampus untuk menyibukan diri. Setahun sepertinya lancer. Sampai petir di siang bolong menyambar dirinya. Mantannya masuk kuliah di UK Petra. Yang tadinya sudah lupa, melihatnya , saya kembali terpuruk, ungkapnya. Namun bukan Ros namanya kalua tak bisa tegar. Mendapat dukungan semangat dari orang tua, teman dan doa, Ros sampai pada pemahaman tentang mengikhlaskan hati. Yang tadinya sering menghindar jika bertemu, sekarang Ros selalu tersenyum jika akan berpapasan dan mengangapnya sebagai teman biasa. Lain halnya dengan junior Ros di UK Petra, Olivia Kurniasari Kusuma mengungkapkan tak mengumbar perasaan ketika putus dari pacarnya. Olivia tak butuh waktu lama menderita, Orang tuanya membantu mendapatkan pemahaman. Ketimbang menangisi mantan masih ada prioritas yang lebih penting. Dan bagi Yefta Guvra mahasiswa teknik sipil UK Petra ini, tidak pernah sakit hati karena memang belum pernah pacaran.

Unknown Unknown Antar Surya Media Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Harian Surya, 05 Desember 2014 FRIENDSHIP; LOVE

Files