Penyuka fotografi jumlahnya begitu banyak di kota Surabaya, namun masing-masing orang memiliki cri khas tersendiri. Inilah yang menjadi kekuatan seorang foto grafer membuka usaha sendiri seperti yang dialami Kezia Adina (18) melalui studio fotografinya, Motography. keberhasilan kadang diawali dengan ketidak sengajaan. Yang semula dilakukan karena hobi, setelah diseriusi ternyata menjadi usaha sesungguhnya. Kejadian inipula yang mengawali langkah usaha Kezia, mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Kristen Petra Surabaya. Studio Motography masih menempati rumah Kezia. Toh, itu tidak menghambatnya berkarya sebab, semua ada karena passionnya di dunia fotografi yang membuat dia percaya diri untuk memiliki usaha studio foto sejak lima tahun lalu. Usahanya yang makin berkembang membuat Kezia harus memikirkan ciri dan
gaya fotografinya. Hal ini harus dilakukan agar Motography berbeda dari studio foto yang lain, Apalagi orang zaman sekarang sudah banyak yang mempunyai kamera DSLR semi pro hingga pro. Mereka pun terbiasa menggunakan kamera dan ini membuat Kezia bersama teman-temannya wajib membuat produk berbeda. Kezia menetapkan standar foto yang dihasilkan harus natural dan bukan hasil setting di stodio. Tak ayal, klien menyukai karya foto mereka yang dominan berupa pose natural, apa adanya. Saya ingin klien saya tampil secara alamiah, tak dibuat-buat. Ekspresi alamiah ini ciri fotografi saya, bebernya.