Perusahaan dalam operasinya membutuhkan pendanaan, yang dapat
diperoleh dari modal sendiri, pinjaman dan penjualan saham yang dimiliki
perusahaan kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat membeli saham perusahaan
tersebut, maka perusahaan harus melakukan pencatatan di pasar sekunder yang dalam
hal ini adalah bursa efek.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kinerja perusahaan setelah
tiga tahun setelah melakukan penawaran perdana, dan bagaimana pengaruh antara
initial return dan kinerja jangka panjang saham-saham yang melakukan penawaran
perdana di Bursa Efek Jakarta periode tahun 1994-1999 dengan menggunakan wealth
relatif index.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa kinerja perusahaan yang melakukan
IPO setelah tiga tahun mengalami underperformed dan memiliki hubungan yang
negatif dengan initial returnnya.