Semakin kompleks kegiatan usaha maka dibutuhkan pendelegasian
wewenang yang disebut divisionalisasi. Divisionalisasi menimbulkan pusat
pertanggungjawaban, salah satunya adalah pusat laba. Dalam meningkatkan laba,
pusat-pusat laba saling melakukan transaksi jual beli yang menimbulkan adanya
harga transfer, dimana penetapan harga transfer di dalam suatu perusahaan
bukanlah hal yang mudah.
Berdasar hal diatas, dilakukan penelitian untuk mencari tahu metode
harga transfer yang tepat antar pusat laba dan pengaruhnya terhadap penilaian
kinerja manajer kedua pusat laba.
Dengan membandingkan berbagai metode harga transfer, maka akan
diketahui metode yang tepat. Dari hasil analisis diketahui bahwa penetapan
metode dual pricing memperoleh pendapatan bersih gabungan yang tertinggi
disbanding metode yang lainnya.