Di Surabaya, kawasan yang dikenal sebagai kawasan Pecinan adalah
kawasan Kembang Jepun. Kawasan ini merupakan tempat berkumpulnya
pedagang dari bermacam-macam etnis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui model komunikasi antarbudaya dari kelompok etnis yang
berbeda, serta model komunikasi yang mereka gunakan dalam interaksi sehari-hari
di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun (PK3J) Surabaya.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif
melalui in depth interview dengan para narasumber yang diambil menggunakan
theoritical sampling dengan teknik snowballing. Hasil dari penelitian ini
dideskriptifkan melalui pemaparan berbagai informasi dari temuan selama
penelitian.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model komunikasi
antarbudaya para pedagang di Pusat Kya-Kya Kembang Jepun dapat berjalan
dengan efektif karena antara pedagang yang satu dengan yang lainnya saling
menyesuaikan diri. Selain itu, hubungan diantara mereka tetap dapat terjalin
harmonis karena adanya sikap saling pengertian antar sesama pedagang. Hal ini
dapat terlihat dari kemampuan tiap pedagang untuk menerima setiap perbedaan
yang ada di antara mereka.