Perayaan Wisuda ke-59 menjadi berita utama pada Dwi Pekan No. 10/Thn.XIX/16 Februari-1 Maret 2011. Hampir seluruh berita di dalamnya seputar wisuda, seperti 6 wisudawan dari 6 fakultas yang meraih IPK tertinggi. Fakultas Sastra diraih oleh Novyca dari jurusan Sastra Tonghoa dengan IPK 3,86, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan diraih Felix Suwadji dari Jurusan Teknik Sipil dengan IPK 3,96, Fakultas Teknologi Industri diraih oleh Felix Halim dari Jurusan Teknik informatika dengan IPK 3.81, Fakultas Ekonomi diraih oleh Sherly Jayanto dari Jurusan Akuntansi Bisnis dengan IPK 3,81, Fakultas Seni dan Desain diraih oleh Randy Anwar Subekti dari Jurusan Desain Interior dengan IPK 3,62. Fakultas Ilmu Komunikasi diraih oleh Francine Setiono dengan IPK 3,71. Di samping mahasiswa ber IPK tinggi, juga ada dua wisudawan aktif berprestasi yaitu Yudhistira Santosa dari jurusan teknik sipil. Wisudawan asal Jember ini mengantongi skkk 211 poin. Dia tercatat mengikuti 11 kepanitiaan, 3 diantaranya sebagai ketua dan 8 lomba dengan prestasi yang membanggakan. Misalnya menjadi juara pada lomba kuat tekan beton tahun 2010 lalu. Lain lagi dengan Anton Indrawan, wisudawan peraih double degree dari jurusan informatika angkatan 2006 ini. Anton meraih double degree-nya dari Fontys University Belanda. Dia mengambil konsentrasi teknologi perangkat lunak. Keuntungan selama belajar di negeri kincir air ini adalah bisa belajar dengan pelajar internasional, pengajaran universitas yang mengarah ke praktik, serta pengalaman magang di perusahaan internasional. Saat ini ia sudah bekerja di sebuah perusahaan internasional yang bergerak di bidang GPS di Belanda. Berita lain yang menggembirakan adalah diselenggarakannya Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) bagi para calon arsitek. Penyelenggaraan PPAr ini sudah dimulai sejak awal semester gasal 2010/2011. Sebagai institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan arsitektur, tujuan program ini sudah cukup jelas, yaitu memberikan layanan dan ketersediaan kepada masyarakat dan industri jasa konstruksi yang membutuhkan tenaga arsitek yang berkompeten dan mampu bekerja secara professional. Menurut Ir. M.I. Aditjipto, M.Arch, selaku kepala program, juga menambahkan bahwa pembentukan PPAr ini juga sesuai dengan kesepakatan dunia internasional (UIA) dan konvensi Standar Kompetensi Arsitek Profesional (Depnaker RI, 1998) dan IAI yang mensyaratkan perlunya sebuah Program Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr) selama dua semester setelah jenjang S1 sebagai bagian proses seseorang mendapatkan sertifikat keahlian di bidang arsitektur, dengan kata lain menjadi seorang Arsitek profesional. Sertifikasi ini merupakan upaya merealisasikan cita-cita untuk membangun good governance in architecture practice. Halaman terakhir Dwi Pekan nomor ini menampilkan foto-foto Lomba Presenter Berita Televisi (LPBT) 2011.