Perkembangan pada industri konstruksi tidak secepat industri manufaktur
dalam hal proses efisiensi. Supply Chain Management (SCM) dalam konstruksi
menawarkan pendekatan baru untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keandalan
serta kecepatan dalam memfasilitasi konstruksi.
Studi ini meneliti SCM kontraktor di Surabaya khususnya pada klasifikasi M
anggota GAPENSI. Penelitian ini difokuskan pada kencenderungan kontraktor-kontraktor
di Surabaya dalam pelaksanaan SCM jika dikategorikan atas SCM
tradisional dan non-tradisional. Selain itu, pada penelitian ini juga dilihat kendala-kendala
yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai para kontraktor dalam SCM.
Hasil penelitian menunjukkan kontraktor di Surabaya telah melaksanakan
SCM pola non-tradisional, tetapi juga masih melakukan SCM pola tradisional yakni
dalam dasar manajemen, denda, penawaran, total biaya, joint planning, koordinasi
jaringan, jumlah supplier dan fungsi operasional. Dari 72 kendala yang diidentifikasi,
13 hal adalah kategori kendala yang menghambat dan 48 hal bahkan sangat
menghambat para kontraktor dalam pelaksanaan SCM. Penelitian ini juga
menemukan bahwa tujuan utama peningkatan SCM para kontraktor adalah untuk
mereduksi biaya proyek serta untuk mempersingkat waktu pelaksanaan proyek.