Proses laku panas yang dikenakan pada besi cor nodular feritik perlitik ini
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh proses laku panas terhadap
sifat mekanik dari besi cor nodular feritik perlitik. Besi cor nodular feritik perlitik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah besi cor nodular dengan matrik feritik
dan perlitik dengan grade FCD - 40.
Proses lakuan panas annealing yang dilakukan yaitu dengan memanaskan
besi cor tersebut sampai temperatur austenisasi, kemudian ditahan selama 2,5 jam,
setelah itu temperatur diturunkan sampai temperatur annealing yaitu pada
temperatur 700 ?C, pada temperatur tersebut ditahan selama 5 jam setelah itu
dilakukan pendinginan dalam tungku. Untuk proses austempering, besi cor
dipanaskan sampai temperatur austenisasi kemudian ditahan selama 2 jam
kemudian dilakukan pendinginan dengan cepat hingga temperatur 300 ?C, pada
temperatur tersebut ditahan selama 3 jam setelah itu spesimen didinginkan dengan
pendinginan udara. Spesimen hasil proses baik proses annealing, austempering
dan kombinasi dari kedua proses tersebut dilakukan pengamatan struktur mikro,
pengujian kekerasan dan uji tarik kemudian hasilnya dibandingkan dengan besi
cor nodular feritik perlitik hasil coran (as cast).
Dari data penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dari perlakuan panas
annealing dapat menurunkan kekerasan sebesar 10 %, menurunkan kekuatan tarik
sebesar 7,4 % dan prosentase pertambahan panjang hanya 3,5 %. Untuk proses
austempering dapat meningkatkan kekerasan sampai sebesar 30 %, kekuatan tarik
mengalami peningkatan sebesar 40,65 %, sedangkan prosentase pertambahan
panjangnya sebesar 4%. Dan untuk proses laku panas kombinasi dari annealing
dan austempering didapatkan kenaikan kekerasan sebesar 20 % dan
meningkatkan kekuatan tarik sebesar 27,52 %, sedangkan prosentase pertambahan
sebesar 4 %.