Cacat blowholes merupakan cacat yang sering terjadi pada proses pengecoran.
Cacat ini disebabkan oleh karena adanya gas atau uap air yang terperangkap di dalam
rongga cetakan pada saat logam cair dituang ke dalam rongga cetakan. Terjadinya
cacat ini dipengaruhi oleh permeabilitas dari cetakan. Permeabilitas adalah
kemampuan cetakan untuk dilalui oleh gas yang ada dalam rongga cetakan.
Kualitas permukaan dari produk cor ditentukan dari permukaan cetakan yang
dipakai dalam pembuatan produk cor, semakin halus permukaan cetakan maka
semakin baik kualitas permukaan produk cor. Kualitas permukaan produk cor yang
baik akan mengurangi proses machining yang dibutuhkan, sehingga pembuangan
bahan baku (scrap) dapat dikurangi dan produk cor yang dihasilkan bisa Iangsung
digunakan.
Masalah cacat blowholes dan kualitas permukaan produk cor ini akan diteliti
melalui percobaan menggunakan metode pengecoran shell molding pada produk
pulley dengan mengatur ketebalan cetakan guna mengeliminir cacat blowhole dan
mendapatkan kualitas permukaan yang baik dengan menggunakan uji surface test.
Ketebalan cetakan sangat berpengaruh terhadap terjadinya cacat blowholes
dan kulitas permukaan produk cor. Ketebalan cetakan yang terbaik adalah cetakan
dengan tebal 1 cm dan 1,5; dimana pada ketebalan ini cacat blowholes tidak
terbentuk. Sedangkan pada ketebalan 2 cm, cacat blowhole terjadi pada permukaan
bagian atas benda. Hasil pengujian surface test didapatkan nilai R4 masimum sebesar
1,65 ?m. Bila cacat pada produk cor dapat dikurangi atau dieliminir maka kualitas
permukaanpun akan menjadi baik.