Arungi samudra bersama sang naga: sinergi poros maritim dunia dan jalur sutra maritim abad ke-21
Suropati, UntungMontratama, Ian
PT Elex Media Komputindo (Jakarta, 2016) (ind) Indonesian9786020291468UnknownUnknownSEA-POWER; UnknownKebangkitan China sebagai kekuatan global abad ke-21 telah merubah arsitektur geopolitik dan peta keamanan dunia, khusus di Indo-Pasifik. Kebangkitannya tak pelak telah membuat banyak negara merasa terancam. Namun juga tidak sedikit yang merasa diuntungkan, dan menjadikan peluang bagi kepentingan nasionalnya. Buku ini mencoba meneropong cara pandang dan pemikiran kelompok kedua. Tapi pada saat yang sama Penulis juga menggarisbawahi pentingnya Indonesia menjalin hubungan yang erat dengan pemain utama lainnya, seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, India, dan Korea Selatan. Di tengah rivalitas yang hebat, Indonesia dituntut unutk mampu menyusun startegi nasional yang tepat, guna mengamankan kepentingan nasionalnya.
Walaupun berkali-kali China mengklaim bahwa pembangunan Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 bertujuan damain dan murni dilandasi motif ekonomi, namun tak pelak inisiatif tersebut mengundang banyak reaksi, tepatnay memantik pro dan kontra. Satu hal yang pasti adalah bahwa dengan jalur Sutra Maritim Abad ke-21, China secara konsisten terus mengembangkan beragam kemitraan ekonomi dengan negara-negara kawasan di sepanjang rute klasik tersebut. Sebagai negara besar, China berambisi memadukan kedua jalur perdagangan laut dan baart yang telah berlangsung selama ratusan tahun menjadi satu konsep jalur perdaganagn yang terinteragsi, yang dikenal dengan sebutan Satu Sabuk Satu Jalur (One Belt One Road – OBOR). Pertanyaanya adalah apakah konsep OBOR sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia? Dalam buku inilah Anda akan menemukan jawabannya. Lebih jauh, buku ini menawarkan tiga proposisi utama, yaitu: (i) konstruksi konsep Poros Maritim Dunia, (ii) pemahaman konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21, dan (iii) strategi sinergi Poros Maritim Dunia Jalur Sutra Maritim ke-21.