Sistem rem merupakan salah satu elemen penting suatu kendaraan. Sistem pengereman yang ada, selain dari engine brake (pengereman dengan mesin), juga dengan metode gesekan. Gesekan ini dihasilkan dari menggesekkan lining kampas rem dengan tromol atau dengan pad (disc brake). Sistem rem harus mampu mengurangi kecepatan atau menghentikan kendaraan secara aman, baik pada kondisi jalan lurus maupun berbelok. Pada dasarnya besar gaya pengereman ideal yang dibutuhkan setiap kendaraan adalah berbeda. Begitu juga distribusi gaya pengereman pada setiap roda untuk setiap kendaraan berbeda. Dalam hal ini penulis menggunakan pengujian rem tromol dan rem cakram pada sepeda motor yang diuji pada kecepatan (V) yang berbeda : (20,40,60,80,100) Km/jam. Dengan variasi tekanan pedal rem (w) yang berbeda : 4 kg dan 6 kg. Hasil pengujian ditampilkan hubungan antara kecepatan dan tekanan rem antara rem cakram dan rem tromol terhadap waktu pengereman, formulasi tekanan rem dan kecepatan serta jarak pengereman antara rem cakram dan rem tromol, waktu dan selisih waktu pengereman antara rem cakram dan rem tromol sampai kendaraan berhenti, persentase simpangan waktu pengereman antara rem cakram dan rem tromol. Kesimpulan menunjukkan bahwa pada kecepatan tinggi baru terlihat perbedaan waktu berhenti dan performansi yang signifikan antara rem cakram dan rem tromol.