Gereja Katolik memiliki peraturan-peraturan dan makna-makna tertentu, Budaya Jawa pun memiliki aturan,
batasan, serta makna tersendiri baik dalam tatanan bangunan yang meliputi elemen pembentuk ruang, fasilitas, maupun
pendukung lainnya. Sedangkan dalam inkulturasi kedua budaya yang saling berhubungan ini harus berjalan seiring. Oleh
karena itu, akan dibandingkan kedua budaya tersebut untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian makna yang dapat
dicapai apabila terjadi inkulturasi Budaya Jawa dengan Gereja Katolik.
Dari hasil perbandingan tersebut diketahui bahwa wujud fisik Budaya Jawa sebagai unsur inkulturasi interior Gereja
Katolik tidak semuanya dapat diterapkan karena tidak adanya kesesuaian makna dan hubungan timbal balik antara
keduanya. Wujud Budaya Jawa yang dapat dijadikan unsur inkulturasi dalam interior Gereja Katolik antara lain zoning,
elemen pembentuk ruang lantai dan plafon, warna, tata letak bangku umat dan perabot untuk pemimpin.