Memahami iklan tidak sesederhana dan sesingkat menikmati iklan tersebut. Selain dipakai
sebagai pendekatan visual untuk menciptakan komunikasi persuasif, iklan dapat dikreasi dengan
citraan yang mengacu kepada realitas dan bahasa realitas semu (hiper-realitas).
Kompleksitas ini makin terasa lagi ketika simbol budaya yang dipakai sebagai pendekatan
aplikasi posisioning.