Perkembangan teknologi pada akhir abad ke-20 telah merubah wajah dunia yang dibentuk
oleh riuh rendah citraan elektronik (televisi, film, game, virtual reality, foto digital, internet).
Perkembangan teknologi digital telah membawa fantasi manusia menembus batas, menciptakan
ruang-ruang tiga dimensi berikut obyek-obyek di dalamnya, sampai pada tahap di mana realitas
visual telah dilampaui dengan manipulasi pencitraan visual, sehingga seolah manusia melangkah
dari dunia nyata menuju dunia fantasi, dunia maya yang tampak nyata. Permasalahannya menjadi
semakin rumit ketika kita dihadapkan pada realita bahwa perkembangan teknologi tersebut
membawa pula dampak negatif. Pada saat teknologi memuaskan hasrat/nafsu manusia,
memberikan pesona ekstasi, maka nilai-nilai moral seakan rontok satu per satu.