Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali.
Fenomena mengulang trend yang lalu atau disebut retro menjadi bagian aplikasi desain
komunikasi visual. Dalam hal ini, retro yang merupakan produk masa lalu diasimilasikan dengan
kebaruan yang merupakan produk kontemporer, tidak hanya mengusung semangat eklektik,
revival, historisisme, rekonstruksi, dan duplikasi namun juga menciptakan sinergi unik untuk
menarik perhatian.
Tulisan ini menyoroti tentang retro atau pengulangan, yang beragam definisinya baik
sebagai bagian dari masa lalu maupun sebagai gejolak kreatif dan katarsis di era pasca modernitas,
karena merupakan media bagi apresiasi, penghargaan, sindiran, dan lelucon teks dalam diskursus
postmodern.