Hotel Satelit dibangun Wahyu Susilo mulai tahun 1994 dan baru dioperasikan sekitar 14 Januari 1996. Hotel Satelit dibangun dengan dana yang diperolehnya dari kredit Bank Bukopin yang nilainya sebesar Rp 30 miliar. Biaya untuk membangun hotelnya saja saat itu hanya menghabiskan dana sekitar Rp 15 miliar. Sisanya, sekitar Rp 15 miliar lagi, sempat membuat Wahyu bingung. Masalahnya, ternyata dana yang dia pinjam itu terlalu banyak untuk membangun sebuah hotel bintang tiga. Setelah pensiun dari jabatannya sebagai direktur. Menurut Imam S Utomo, salah satu Manager Hotel Sateli, Wahyu akan banting stir ke bisnis agribisnis. Dijelaskan Imam, sosok Wahyu memang selalu berusaha menekuni bisnis yang saingannya sedikit. Untuk Agribisnis ini Wahyu ternyata sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektar yang berlokasi di Pacitan, Batu, dan Banyuwangi. Rencananya, lahan ini akan digunakan untuk menanam sekaligus membuat pabrik pengalengan buah-buahan untuk konsumsi ekspor. Mulai dari penanaman buah, pengelolahan hingga pengalengan sampai kegiatan ekspor akan dikerjakan sendiri.