Industri jamu tradisional berskala kecil dan menengah di Indonesia terancam hancur pada era globalisasi tingkat ASEAN (AFTA) mulai awal tahun 2003 mendatang. Tedensi ini terlihat dari kurang siapnya industri skala kecil dan menengah tersebut dalam menghadapi serbuan industri jamu asing. Pendapat ini disampaikan oleh CEO PT Nyonya Meneer, Charles Saerang usai acara marketing roadshow di Universitas Kristen Petra Surabaya, Kamis 20 Juni. Sebuah industri jamu asing ke Indonesia akan menyebabkan jamu beredar di pasaran secara luas yang diimbangi dengan pengerahan promosi secara besar-besaran. Padahal, industri jamu berskala kecil dan menengah di Indonesia sebagian besar masih menggunakan pola home industry, sehingga tidak memikirkan pola distribusi dan promosi yang saat ini masih berlangsung secara tradisional. Oleh karena itu, sebagai salah satu pemilik perusahaan jamu yang cukup mapan di Indonesia, Charles menekankan perlunya perusahaan kecil yang bergabung akan dapat menghimpun kekuatan pasar untuk menghadapi serbuan perusahaan asing.