Puluhan mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Perwakilan Mahasiswa (MPM), Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (BPMF) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), akan melaksanakan aksi kemanusiaan tragedi Sampit dan Palangkaraya, Sabtu (7/4) ini. Bantuan dana maupun barang dan bahan makanan yang akan diberikan kepada para pengungsi di Sampang Madura akan dikoordinasikan dengan Forum Komunikasi Antarumat Beragama.
"Aksi kemanusiaan ini sebuah penyikapan kongkret yang digagas keluarga besar mahasiswa (KBM) UK Petra dalam menyikapi kerusuhan bemuansa sektarian yang terjadi di Kalimantan Tengah kata Koordinator Aksi, Teddy, Jumat (6/4) kemarin. Pada dasamya, kata dia, selaku panitia aksi kemanusiaan ini sepakat untuk tidak terjebak dalam dukung-mendukung atau salah-menyalahkan dalam menyikapi letupan konflik kedua belah pihak. Hal ini didasarkan pertimbangan bahwa masalah ini adalah satu dari sekian banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama dalam hal prasangka etnisitas.
Sementara, Poedi Soenarjo Wartono, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UK Petra, yang akan mendampingi mahasiswa mengatakan, aksi kemanusiaan tragedi Sampit dan Palangkaraya lebih merupakan sebuah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap sesama manusia tanpa memandang latar belakang etnis, agama dan kepentingan-kepentingan yang ada yang sedang rnengalami kehancuran baik mental maupun fisik.
Bentuk aksi ini, kata dia, difokuskan pada penggalangan dana demi membantu korban kerusuhan, terutama pengungsi Sampit yang taraf hidupnya berada dalam kondisi memprihatinkan. Penggalangan dana yang dimulai 6 Maret s.d. 6 April dengan diselingi orasi mahasiswa dari kelas ke kelas akhimya mengumpulkan dana Rp 19.209.050,-, beras 4,5 kuintal dan obat-obatan senilai Rp 9 juta.