Boleh pegang-pegang anak buah, asal...

Kedekatan atasan dengan bawahan; baik secara fisik maupun emosional ternyata bisa memotivasi karyawan berprestasi. Kedekatan itu, apalagi bila secara emosional, akan memberikan ‘vitamin’ tersendiri bagi karyawan untuk memicu semangat kerja. Namun demikian, kedekatan utamanya secara fisik harus disertai dengan clear and clean mind; Atau disertai pikiran yang bersih alias tidak neko-neko. “Seorang bos boleh saja memegang pundak atau sering mendekati karyawannya, asal tidak berpikiran yang ngeres. Jika kedekatan itu disertai ‘prakarya tangan', malah akan menimbutkan gosip dan isu yang tidak sedap,” kata Indayati Oetomo, di dalam seminar ‘Body Language in Business Ethics’ di UK Petra.

Menurut Indayati, dalam suatu komunitas kerja, seorang bos harus menerapkan zona pribadi dalam menjalin hubungan dengan bawahan; Zona itu, ungkap indayati, jaraknya minimal 125 cm.“Jangan memakai zona intim yang hanya berjarak 50 cm. Indayati pun mengungkapkan bahwa belajar body language (BL) atau bahasa tubuh itu justru berbahaya. Jika disalahgunakan, BL justru menimbulkan banyak korban penipuan. “Dengan BL seseorang bisa saja memanipulasi identitasnya untuk kemudian berbohong. Misalnya ketika tidak suka dengan seseorang, seharusnya diekspresikan dengan marah. Tapi dia malah tertawa, ini kan bahaya,” tutur Indayati.

Unknown Unknown PT Radar Media Surabaya Indonesian Petra Chronicle Newspaper clippings Unknown Radar Surabaya, 31 Maret 2001 Unknown

Files