Garson Wongkingofong (22/3) kemarin diwisuda di Universitas Kristen (UK) Petra sebagai sarjana bidang ilmu teknik elektro, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik di Fakultas Teknik dengan indeks prestasi kumulatif 3,84. Prestasi Garson kian lengkap dengan karya skripsinya yang memformulasikan teknologi tinggi dengan bahan loakan. Ia merangkai controller (hardware) robot pemindah barang dari barang loak. “Biaya perangkaian robot itu cukup Rp 700.000,-. Kalau beli di toko, bisa lebih Rp 10 juta,” tutur Garson.
Garson yang meraih IPK tertinggi UK Petra ini mengungkapkan, ide pembuatan robot muncul dari sebuah perusahaan Iampu. Saat itu ia melihat pembuatan lampu, mulai dari pengisian gas hingga pemasukan piranti lain memakai tenaga manusia. "Tenaga manusia itu kan terbatas, kadang bisa kelelahan. Kalau robot, bisa terus dilakukan,” ujarnya. la pun moncoba mengotak-atik piranti elektronik hingga tercipta robot yang mampu mengerjakan tugas layaknya pekerja industri pembuatan bola lampu.
“Kakinya kami beri roda sehingga robot bisa berjalan. Robot ini kami rancang scbagai pretipe industri,'’ ujar anak sulung dari empat bersaudara pasangan Moses Kingofong-Santani ini. Hasil cipta karya Garson itu meyakinkan perusahaan komunikasi ternama. Meski belum diwisuda dia langsung digaet oleh perusahaan itu. “Satu Maret lalu saya diterima kerja. Saya sekarang izin dua hari,” tutur Garson.